Identify Books Concering Gusti Noeroel: Streven Naar Geluk (Mengejar Kebahagiaan)
Original Title: | Gusti Noeroel: Streven Naar Geluk (Mengejar Kebahagiaan) |
ISBN: | 9789797098 |
Edition Language: | Indonesian |
Ully Hermono
Paperback | Pages: 296 pages Rating: 4.11 | 54 Users | 8 Reviews
Details Of Books Gusti Noeroel: Streven Naar Geluk (Mengejar Kebahagiaan)
Title | : | Gusti Noeroel: Streven Naar Geluk (Mengejar Kebahagiaan) |
Author | : | Ully Hermono |
Book Format | : | Paperback |
Book Edition | : | Deluxe Edition |
Pages | : | Pages: 296 pages |
Published | : | April 2014 by Kompas |
Categories | : | Nonfiction. History. Asian Literature. Indonesian Literature |
Rendition Toward Books Gusti Noeroel: Streven Naar Geluk (Mengejar Kebahagiaan)
Di masa muda, kecantikannya pernah menggetarkan hati banyak laki-laki terhormat, termasuk Bung Karno, Sutan Sjahrir, dan SultanHamengku Buwono IX. Putri Solo yang rela meninggalkan kenyamanan hidup di dalam istana demi cinta.Kisah perjalanan hidup Gusti Raden Ajeng Siti Noeroel Kamaril Ngasarati Koesoemawardhani, yang sering disebut sebagai Gusti Noeroel, putri K.G.P.A.A. Mangkoenagoro VII (1855-1944). Seperti sang ayah yang bangsawan Jawa berpandangan maju, pada masanya Gusti Noeroel pun seorang putri Jawa yang modern, yang bergaya hidup mendahului zamannya.
***
Sudah sejak remaja Gusti Noeroel menerima modernitas dengan tangan terbuka: ia senang berfoto, menikmati musik Barat, bermain tenis, dan terampil menunggang kuda. Namun, sebagai seorang putri Jawa, ia juga biasa berkebaya dan menggelung rambut. Gusti Noeroel pun mendalami seni tari Jawa klasik, dan sempat mempertunjukkan kepiawaiannya menari sampai ke Belanda, di hadapan Ratu Wilhelmina.
***
Ully Hermono menuliskannya dengan gaya bertutur langsung, seolah Gusti Noeroel menyampaikan sendiri segala pengalaman, pemikiran, dan pilihan hidupnya. Termasuk menjawab pertanyaan, kenapa ia mengejar kebahagiaan begitu jauh sampai keluar tembok
Pura Mangkunagaran, istana yang telah memanjakannya dengan segala kemewahan dan para abdi dalem yang setia.
Rating Of Books Gusti Noeroel: Streven Naar Geluk (Mengejar Kebahagiaan)
Ratings: 4.11 From 54 Users | 8 ReviewsJudgment Of Books Gusti Noeroel: Streven Naar Geluk (Mengejar Kebahagiaan)
Ketertarikan saya terhadap buku ini adalah dari sebuah cuitan akun Twitter sejarah yang menyebutkan bahwa Gusti Noeroel adalah sosok wanita cantik dan pemberani yang tak mau dimadu pada masanya. Buku dimulai dengan kondisi Gusti Noeroel saat biografi ini ditulis: berusia kepala 9, menjalani sebagian hari-harinya di atas tempat tidur, dan dibantu anak dan asistennya untuk melakukan kegiatan bersih diri. Ia harus diantar dengan kursi roda, keluar kamar untuk makan dan menerima tamu. Tetapi kondisi
Gusti Noeroel sama seperti saya, perempuan yang suka gaul, suka jalan-jalan, belanja belinji, ngikutin trend terbaru dan motret plus dipotret (apalagi beliau punya kamera Leica yang...dari dulu sudah terkenal bagus dan mahal *coba cek toko online deh* hehe). Nah bedanya, saya hidup di jaman serba ada dan serba modern, sementara beliau adalah putri keraton yang hidup besar di jaman penjajahan Belanda.Buku ini indah. Membuat nasionalisme saya terusik, bagaimana tidak, beliau banyak share tentang
Buku ini cukup menjawab keingintahuan saya ttg kehidupan bangsawan jawa jaman dulu (th 1900 an). Ada Emban (pelayan pribadi) yg duduk dibawah, sedangkan ndoro nya duduk diatas. Tp ada jg cerita ttg Gusti Noeroel yg jaman dulu disaat rakyat Indonesia kebanyakan masih memikirkan bagaimana memenuhi krbutuhan perut, sudah merasakan yg namanya naik kuda, olahraga tenis, dsb. Ya namanya jg turunan keraton.Akhirnya menikah dengan anggota TNI. Ada sedikit cerita bgmn dia menyesuaikan diri dgn kehidupan
good
Pertama tertarik beli buku ini karena ngeliat sampulnya. Cantiknya Gusti Nurul cantik alami wanita Indonesia. Setelah mendalami ceritanya barulah paham beliau adalah seorang wanita yang prinsip hidupnya kuat. Patut dijadikan pelajaran untuk anak-anak muda jaman sekarang, yang cantiknya bisa didapat dengan cara instan kemudian dirayu lelaki langsung iya-iyaan. Gusti Nurul nih, orang-orang penting termasuk Soekarno aja ditolak.
Keren
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.